Wednesday 23 May 2012

KISAH TANAH

oleh Amanda Veranita pada 3 Mei 2011
aku  tak akan dan tak pernah menyesal mencintainya..
tapi aku menyesal karna kasih yang ku tanam tak sekokoh beringin..
tak setegar anggrek hutan..

tapi justru seperti krisan

indah, menghanyutkan, tapi rapuh..



kasih yang ku tanam itu ku mulai dari NOL.
ahh, tidak.. kasih itu ku tanam mulai dari minus 1 .. :)

yah.. aku adalah tanah..
aku hidup dengan menyerap air, menghidupi rumput liar dan ilalang yang jadi sahabatku..
awalnya kehidupan itu cukup bagiku..
hingga hari itu,, hari dimana aku melihatnya..

ia adalah benih muda yang menampakkan dirinya ditengah cantiknya kelopak bunga..
ia adalah apa yang kusebut debaran ketika pertama aku melihatnya
ia adalah apa yang kusebut cinta ketika aku menunggunya
ya.. aku menunggunya,, karena saat itu ia sangat jauh..
tumbuh subur di tanah yang lain..
dan aku melihatnya dari sini.. jauh disini..

sepercik perasaan benci muncul saat ia tak sedikitpun melirikku..
biarlah..aku tak mau tahu lagi tentangnya..
lama,
musim berganti dan kusadari ada yang berbeda,,
ia tak secerah dulu..
ahh..itu karena bunganya mulai layu..
apakah terjadi sesuatu dengan tanah yang seharusnya menjaganya?

rupanya ada bunga lain tumbuh di tanah itu...
mengalihkan perhatian tanah dari benih yang mulai kering itu...
aku tak sanggup melihatnya.. ia akan jatuh dan terluka :'(
tapi tidak..
angin menerbangkannya..
entah kemana...

ternyata sama saja.. harusnya aku tahu aku tak mungkin bersamanya..
walau itu cukup menentramkanku..dan aku mulai terlelap dalam kehilangan..
dan ketika aku bangun keesokan harinya..
kau takkan percaya.. ia disini .. angin menjatuhkannya disini..di sisi ku..
dan aku berjanji untuk menjaganya..
karna ia berharga...

yah ia disini bersamaku..terus dan terus..
kau tak tahu bagaimana aku merasa beruntung memilikinya..
dan kau tak kan tau bagaimana rasanya ketika ia mengatakan "aku beruntung karnamu"
yah..dia disini..
bersamaku melawan angin badai yang menyakitiku..
bersamaku menikmati hujan sore hari..
dan aku bersamanya menanti mentari terbit dan menjadikannya tunas yang manis..
aku melihat tiap fase keindahannya..
ia tumbuh..
dan aku disampingnya..
ia berkembang
dan aku disisinya.. berusaha tetap menopangnya...
masih seperti dulu.. kami bersama..
bahkan saat ia butuh waktu lama untuk tumbuh semakin tinggi dan menawan pun..
aku menunggunya..dan kau tahu.. menunggunya adalah hal yang tak kubayangkan dapat membuatku senang..

hingga waktu berganti dan aku tahu ada yang tak beres..
biasanya ia yang semakin tinggi akan selalu menunduk untuk memintaku tersenyum..
tapi tidak akhir-akhir ini..
pandangannya terus ke timur..
ada apa??
kulirikkan pandanganku kearah pandangannya..
kusadari kelemahanku dan kebutuhannya..
dan aku mulai takut..
aku....tak mampu lagi membahagiakannya..

jauh di timur sana..
ada tanah lain... yang bisa menopangnya lebih dari yang bisa kulakukan..
aku takut
karna aku.. sudah tak mampu memberi apa yang dia butuh..
aku takut
tak mampu lagi membuatnya bangga sebesar apapun aku bangga pada diriku sendiri...

tapi apa yang bisa kulakukan..
aku hanya tanah..aku hanya diam meski hatiku sakit..hatiku hancur
(dan bodohnya..aku lupa bahwa tanah tak punya hati)
jadi... mungkin ini bukan rasa sakit hati
mungkin ini hanya mimpi sejenak..
apapun itu aku hanya bisa begini..
dan disinilah aku..
menatapnya..
yang mungkin sebentar lagi..
akan layu dipangkuanku..

Krisan ku sayang..
Categories:

3 comments: