Saturday 27 August 2011

TETAP DAN TAKKAN BERUBAH, KAMU!


Kamu..
Dewi yang cantik dan bercahaya, tapi tak bersayap!
Kini kau seperti sebuah pensil warna
Yang memberi warna diantara goresan pensil hitam membosankan dalam lukisan kehidupan
Lukisan yang dahulu buram, kini berangsur menjadi cerah
Kuharap kecerahan ini tidak akan berlangsung singkat
Ingin selalu aku menghabiskan keindahanmu yang pekat
Menggoreskan segala warna yang kau miliki diatas kertas putihku

Namun bagaimana..
Semua belum sejalan
Dimana masih kutemui jalan yang bercabang
Terus bagaimana?
Ketika sang pemberi izin belum memperkenakan
Apakah diriku yang kusebut sebagai “super hero” ini harus merenggek?
Persis seperti bocah balita yang meminta pistol mainan..
Ataukah aku yang jelas mengerti harus pura-pura tidak tahu?
layaknya kebanyakan anak muda yang sedang puber..
Atau seperti semua koruptor saat duduk di pengadilan..

Belum saatnya aku menggengam keindahanmu
Ini saatnya kamu berkembang…
Mengembangkan apa yang kau dambakan
Dan itulah yang disebut ketulusan
Dan ketika melihat pelukis lain membuat garis dengan warnamu dikertasnya
Entah rasa apa yang kurasakan
Rasa ini, rasa itu dan rasakan dia
Aneh…
Tapi ini nyata…
Tak bisa terjawab dengan kata, mimik wajah ataupun peribahasa

Sungguh…
Melihat dirimu berdansa diatas kanvas seniman lain adalah hal tersulit yang pernah kurasa
Apa yang harus aku lakukan?
Menunggu?
Bosan!
Memburu yang lain?
Oh no!
Apa hasilnya bila menunggu?
Apakah hasilnya setara dengan penantiannya?

Rencana memang tak selalu terlaksana…
Rencana A atau rencana B?
Tuhan punya rencana terbaik untukku dan untukmu
Dan aku harus percaya..
Bukan terpaksa..
Karna paksaan bukanlah jawaban

ADITYA DAMAR A Y
18 APRIL 2011
Categories:

2 comments:

  1. dowoneeee!!!
    kunjungi website q yha kang :)
    atau lebih tepatnya diary q dalam bentuk website :)
    http://sterben.webs.com/
    selamat berkunjung
    ojo diguyu, jik abal2 kie blog'e!! :v

    ReplyDelete