Kisah Ratu Debbie dan Kekasihnya,
Tony
Pada suatu hari, hiduplah seorang ratu
fiktif bernama Ratu Debbie, yang memerintah daerah tempat kisah ini
berlangsung, kisah yang sebenarnya dikarang-karang saja . Daerah fiktif ini
memiliki pohon lollipop yang tumbuh di mana-mana, tikus-tikus bernyanyi yang
melakukan semua pekerjaan, dan singa buas fiktif yang menjaga istana dari musuh
fiktif. Ratu Debbie punya kekasih bernama Tony, yang tinggal di kerajaan
tetangga yang fiktif. Karena mereka hidup begitu berjauhan, Debbie dan Tony
tidak dapat sering-sering bertemu, tapi terkadang mereka keluar makan malam dan
menonton film, atau melakukan berbagai hal fiktif bersama-sama.
Ulang tahun Tony tiba, dan Ratu
Debbie ada urusan kerajaan hingga tidak dapat bepergian untuk menemuinya, tapi
ia mengiriminya kartu yang bagus dan burung myna
dalam sangkar yang berkilau. Hal yang pantas kalian lakukan apabila
menerima hadiah, tentunya, adalah menulis kartu ucapan terima kasih, tapi Tony
bukan orang yang memedulikan sopan santun, dan ia menelpon Debbie untuk
mengeluh.
“Debbie, ini Tony,” kata Tony. “aku
telah menerima hadiah ulang tahun yang kaukirimkan, tapi aku sama sekali tidak
menyukainya.”
“Sedih aku mendengarnya,” kata Ratu
Debbie, memetik lollipop dari pohon di dekatnya. “Aku memilih burung myna itu khusus untukmu, hadiah apa yang
kau lebih sukai?”
“Kupikir kau sebaiknya memberiku
intan berharga yang banyak,” kata Tony yang selain fiktif juga tamak.
“Intan?” Tanya Ratu Debbie. “Tapi
burung myna dapat menghiburmu saat kau sedih. Kau dapat melatih mereka supaya
mau hinggap di tanganmu dan terkadang mereka juga bisa bicara”
“Aku mau intan,” kata Tony.
“Tapi intan begitu berharga,” kata
Ratu Debbie. “Kalau aku mengirimkan intan melalui pos, mungkin mereka akan
dicuri dalam perjalanan ke tempatmu, dan kemudian kau tidak akan mendapatkan
hadiah ulang tahun sama sekali.”
“Aku mau intan,” rengek Tony, yang
mulai menjadi cukup menjengkelkan.
“Aku tahu apa yang akan kulakukan,”
kata Ratu Debbie dengan senyum samar. “Aku akan menyuapkan intan-intan itu ke
para singa kerajaan, dan kemudian mengirimkan singa-singa itu ke kerajaanmu.
Tidak ada yang berani menyerang segerombol singa buas, jadi intannya pasti
sampai dengan aman.”
“Cepatlah,” kata Tony. “Hari ini
harusnya menjadi hari yang special buatku.”
Mudah bagi Ratu Debbie untuk cepat
melakukannya, karena para tikus bernyanyi yang tinggal di istananya melakukan
semua pekerjaan yang diperlukan. Maka dalam beberapa menit saja Ratu Debbie
sudah menyuapkan banyak intan ke singa-singanya, membungkus batu-batu berharga
itu sebelumnya dalam ikan tuna hingga singa-singa mau memakannya. Kemudian ia
menginstruksikan para singa itu pergi ke kerajaan tetangga untuk mengantarkan
hadiahnya.
Tony menunggu dengan tidak sabar di
luar rumahnya sepanjang hari, memakan es krim dan kue tar, menggoda burung myna-nya, dan akhirnya,kira-kira saat
mentari tenggelam, ia melihat para singga mendekat di cakrawala. Tony berlari
untuk mengambil hadiahnya.
“Berikan padaku semua intan
itu, singa-singa bodoh!” jerit Tony.
0 comments:
Post a Comment