Tuesday 12 March 2013

Kisah Ratu Debbie dan Kekasihnya, Tony.


Kisah Ratu Debbie dan Kekasihnya, Tony
Pada suatu hari, hiduplah seorang ratu fiktif bernama Ratu Debbie, yang memerintah daerah tempat kisah ini berlangsung, kisah yang sebenarnya dikarang-karang saja . Daerah fiktif ini memiliki pohon lollipop yang tumbuh di mana-mana, tikus-tikus bernyanyi yang melakukan semua pekerjaan, dan singa buas fiktif yang menjaga istana dari musuh fiktif. Ratu Debbie punya kekasih bernama Tony, yang tinggal di kerajaan tetangga yang fiktif. Karena mereka hidup begitu berjauhan, Debbie dan Tony tidak dapat sering-sering bertemu, tapi terkadang mereka keluar makan malam dan menonton film, atau melakukan berbagai hal fiktif bersama-sama.
Ulang tahun Tony tiba, dan Ratu Debbie ada urusan kerajaan hingga tidak dapat bepergian untuk menemuinya, tapi ia mengiriminya kartu yang bagus dan burung myna dalam sangkar yang berkilau. Hal yang pantas kalian lakukan apabila menerima hadiah, tentunya, adalah menulis kartu ucapan terima kasih, tapi Tony bukan orang yang memedulikan sopan santun, dan ia menelpon Debbie untuk mengeluh.
“Debbie, ini Tony,” kata Tony. “aku telah menerima hadiah ulang tahun yang kaukirimkan, tapi aku sama sekali tidak menyukainya.”
“Sedih aku mendengarnya,” kata Ratu Debbie, memetik lollipop dari pohon di dekatnya. “Aku memilih burung myna itu khusus untukmu, hadiah apa yang kau lebih sukai?”
“Kupikir kau sebaiknya memberiku intan berharga yang banyak,” kata Tony yang selain fiktif juga tamak.
“Intan?” Tanya Ratu Debbie. “Tapi burung myna dapat menghiburmu saat kau sedih. Kau dapat melatih mereka supaya mau hinggap di tanganmu dan terkadang mereka juga bisa bicara”
“Aku mau intan,” kata Tony.
“Tapi intan begitu berharga,” kata Ratu Debbie. “Kalau aku mengirimkan intan melalui pos, mungkin mereka akan dicuri dalam perjalanan ke tempatmu, dan kemudian kau tidak akan mendapatkan hadiah ulang tahun sama sekali.”
“Aku mau intan,” rengek Tony, yang mulai menjadi cukup menjengkelkan.
“Aku tahu apa yang akan kulakukan,” kata Ratu Debbie dengan senyum samar. “Aku akan menyuapkan intan-intan itu ke para singa kerajaan, dan kemudian mengirimkan singa-singa itu ke kerajaanmu. Tidak ada yang berani menyerang segerombol singa buas, jadi intannya pasti sampai dengan aman.”
“Cepatlah,” kata Tony. “Hari ini harusnya menjadi hari yang special buatku.”
Mudah bagi Ratu Debbie untuk cepat melakukannya, karena para tikus bernyanyi yang tinggal di istananya melakukan semua pekerjaan yang diperlukan. Maka dalam beberapa menit saja Ratu Debbie sudah menyuapkan banyak intan ke singa-singanya, membungkus batu-batu berharga itu sebelumnya dalam ikan tuna hingga singa-singa mau memakannya. Kemudian ia menginstruksikan para singa itu pergi ke kerajaan tetangga untuk mengantarkan hadiahnya.
Tony menunggu dengan tidak sabar di luar rumahnya sepanjang hari, memakan es krim dan kue tar, menggoda burung myna-nya, dan akhirnya,kira-kira saat mentari tenggelam, ia melihat para singga mendekat di cakrawala. Tony berlari untuk mengambil hadiahnya.
               “Berikan padaku semua intan itu, singa-singa bodoh!” jerit Tony.
Categories:

0 comments:

Post a Comment