Tuesday 24 November 2015

Maaf, Kalau Hanya Kamu, Tidaklah Cukup.




Hanya ditemani sore, kita bertemu di depan kostmu. Aku pikir seperti biasa, melihat pemandangan sambil ngobrol film, musik atau kegiatanmu. Ternyata tidak.

“Do you know love?” kau membuka. Sekarang aku tahu kenapa kau memanggilku.


Aku bergegas menghadap ke arah mu. Sedikit menekuk leher ke samping. Kau tahu artinya, menjelaskan sampai jelas.


“Aku menunggu, tapi ini terlalu lama” ha? kau membuatku tambah bingung. Tapi aku kira kau orang paling sabar.


Kau katup-kan wajahmu dengan kedua tangan, harusnya aku sudah lari. Lalu kau ungkit setiap detik yang kita lalui. “Kamu selalu melakukan hal terbaik untukku,” kau juga lupa untuk apa manusia diturunkan, sepertinya.


“Kapan kamu mau bilang Cinta untukku?” pertanyaanmu membuatku lebih baik diam, sebenarnya.


Ah,.


Mungkin kau pikir terlalu banyak waktu yang ku lewatkan. Tapi aku tak pernah bisa mengatakan Aku mencintaimu di tengah penumpang kereta, di tepi pantai, disela-sela konser, atau di dalam sangkar burung di pasar malam yang selalu kau sebut romantis. Bahkan aku tak bisa mengatakannya walaupun hanya kau yang ada di depan mataku. Aku takut. Tapi aku ingin semua orang tahu jika aku sangat mencintaimu, bukan hanya teman-temanmu, lebih dari semua orang yang ada di dunia ini. Aku akan bersama keluargaku, berbondong-bondong menuju ke rumahmu, saat itulah aku berani mengatakan Aku mencintaimu. Mungkin akan membuatmu kaget. Tapi. Maaf, “Aku mencintaimu” adalah milikku yang sangat berharga, kalau hanya kamu yang tahu, tidaklah cukup.


Kau mengusap matamu.


Ah, lagi-lagi. Aku tak paham kenapa kau menangis.



,,,

Categories:

0 comments:

Post a Comment